Jumat, 04 September 2009

Apa sih maunya MAlaysia

Indonesia adalah negara yang kaya akan kebudayaan ... suku ... bahasa ... dan yg lainnya...
indonesia juga punya kekayaan alam .... apa aja yg di tanam bisa tumbuh ... tapi kenapa Indonesia mudah terusik oleh negara lain????

sekarang .... Indonesia sudah mulai banyak kemajuan .... tapi dengan kemajuan Ibu Pertiwi ini ,, kita kebudayaan kita di klaim dengan negara lain ... Malaysia adalah negara yg berani mengklaim kebudayaan kita ..... coba kita ingat2 ,,,, dari pulau anambas diakui oleh malaysia,,,, terus lagu rasa sayange, reok, taripende,,,dll...

apa yg selanjutnya yg mau di rebut oleh malaysia???

kenapa kita diam aja ?????

jangan mau ....kebudayaan yg sangat berharga ini direbut oleh siapapun ....

KAMI SELAKU PUTRA - PUTRIBANGSA INDONESIA TIDAK AKAN TINGGAL DIAM... KITA HARUS REBUT KEMBALI KEBUDAYAAN KITA..... JANGAN BIARKAN APAPUN YG ADA DI IBUPERTIWI INI DI REBUTOLEH NEGARALAIN!

Senin, 27 April 2009

aBout Obiet

Namaku YB. Obiet Panggrahito. Aku lahir 10 tahun yang lalu. Tepatnya tanggal 16 Juli 1998, sebagai anak pertama. Ayahku, Tatas Panggrahito, adalah seorang guru tidak tetap di sebuah SD swasta. Ibuku, Primasari, seorang ibu rumah tangga. Aku lahir dalam keluarga yang sangat sederhana. Aku tumbuh seperti anak-anak yang lain. Satu-satunya yang membuat aku istimewa adalah orang tuaku sangat mencintai dan memperhatikan diriku. Aku masih ingat ketika belum sekolah, orang tuaku sering mengajak jalan-jalan duduk di sebuah bukit dan melihat pemandangan dari bukit itu. Di malam hari aku diajak menyanyi, bercanda, dan membaca bacaan anak. Pokoknya asik. Aku bangga menjadi anak ayah dan ibuku

Ketika usiaku 5 tahun, aku mulai merasakan kesepian. Bila hari menjelang malam aku sedih. Aku harus di dalam rumah tapi tak punya teman. Hanya ada ibu yang tak bisa berlama-lama menemani aku nonton TV karena harus menjahit mencari tambahan penghasilan. Dan ayahku pergi mencari tambahan penghasilan dengan memberi les privat dari rumah ke rumah. Saat itu aku mulai membayangkan andai aku punya adik.

Beberapa kali aku bilang pada ayah ibu, kenapa aku tak punya adik? Mereka menasehati agar aku berdoa minta adik kepada Tuhan. Lama... aku menunggu tetapi Tuhan belum mengabulkan. Meski begitu orang tuaku masih meluangkan sedikit waktu di malam hari. Main ular tangga, baca buku, dan menyanyi menjelang tidur. Karena tiada hari tanpa bernyanyi, lama-lama aku jadi senang sekali menyanyi. Dan karena hobiku itu, ayah menciptakan beberapa lagu sederhana untuk aku.

Di pertengahan tahun 2005, Tuhan memberiku seorang adik kecil di dalam perut ibu. Aku bahagia sekali. Tak sabar aku menunggu adik lahir. Saat itu pula ayahku punya ide untuk mendirikan sebuah sanggar seni. Dengan bantuan dana dari seorang teman, berdirilah sebuah sanggar bernama "Rumah Bintang". Dengan adanya sanggar itu ayah tak perlu lagi memberi les privat dari rumah ke rumah. Asal aku mau di Rumah Bintang, waktuku bertemu ayah bisa lebih lama. Di Rumah Bintang, aku belajar banyak hal. Mulai dari menyanyi, melukis, main musik, juga bermain dengan banyak teman.

Suatu hari ayahku mencoba-coba membuat rekaman lagu-lagu ciptaanya dan aku yang menyanyikannya. Aku dan ayahku ingin mempersembahkan kaset rekaman itu untuk menyambut kelahiran adikku. CD rekaman itu dijual untuk teman-teman sendiri. Terjual sekitar 150 keping. Setiap laku satu CD, aku mendapat uang Rp 1.000. Waaah, uangku jadi banyak.

Tanggal 27 maret 2006 aku bahagia. Horeee... adikku lahir. Terima kasih Tuhan. Engkau telah memberiku adik cowok cakep yang akan menemani hari-hariku.

Sejak saat itu aku mulai rajin mengikuti lomba menyanyi. Pertama kali ikut lomba, aku memperoleh juara sampai ke tingkat eks Karesidenan Kedu. Dan setiap kali ada lomba di Kabupaten Temanggung, aku selalu mendapat juara satu. Aku juga mulai dipanggil untuk menyanyi bersama ayahku. Ketika ayah memberi uang hasil aku menyanyi, ayah selalu berpesan, "Ini bukan tujuan kamu menyanyi".

Suatu ketika aku melihat pengumuman Idola Cilik yang pertama di RCTI. Aku ingin sekali ikut. Aku beranikan diri bilang pada ayah dan ibu. Dengan sedih ayah menjawab bahwa saat ini mereka tidak punya biaya. Karena audisinya hanya di Jakarta, Bandung, dan Surabaya. Semua jauh dari tempat kita. Ayah berjanji mulai sekarang akan menabung dan kalau ada Idola Cilik yang kedua, aku boleh ikut. Setiap kali melihat Idola Cilik di RCTI, aku sedih sekali. Kenapa aku tidak bisa seperti mereka. Naaah... inilah saatnya. Idola Cilik ada lagi, audisi Idola Cilik 2 ada di Yogyakarta. Ayah pasti bisa mengatarku. Aku pasti ikut. YES...!

Cita-citaku sangat banyak. Salah satunya adalah menjadi Idola Cilik. Andai Tuhan mengabulkan, impianku adalah memiliki banyak lagi teman lewat Idola Cilik 2. Aku ingin mengembangkan bakatku. Aku ingin... tidak hanya adikku yang mendengar aku bernyanyi tetapi juga teman-temanku di seluruh Indonesia mendengar aku menyanyikan lagu ciptaan ayahku. Terima kasih ayah, atas cinta dan perhatianmu. Terima kasih ibu karena engkau merawatku dengan kasih. Terima kasih Tuhan atas anugrah yang besar ini. Aku ingin berbagi kasih dengan banyak teman. Aku ingin berbagi kebahagiaan lewat dendang laguku.

Jumat, 24 April 2009

Obat Jerawat Alami

Mengobati Jerawat dengan Cara Alami

Jerawat merupakan jenis penyakit kulit yang biasa ditemukan di semua kalangan, terutama remaja. Penyebabnya antara lain faktor keturunan, ketidakseimbangan hormon, bakteri, tekanan psikologis, dan cuaca.
Umumnya jerawat muncul pada masa remaja, tapi tidak jarang orang dewasa yang mengalaminya. Bagi kaum perempuan jerawat bisa muncul apabila datang haid atau hamil dan bisa muncul di bagian tubuh mana saja, tidak hanya di wajah. Selain itu alergi terhadap obat tertentu juga dapat merangsang tumbuhnya jerawat.
Munculnya jerawat juga sering dikaitkan dengan konsumsi makanan tertentu seperti kacang-kacangan, cokelat, atau goreng-gorengan. Meski demikian belum ada hasil penelitian yang menguatkan dugaan ini.
Semua tipe jerawat —baik komedo, jerawat biasa, maupun jerawat batu— memang sangat mengganggu. Namun cara-cara berikut ini dapat dilakukan sendiri guna mencegah maupun mengobati jerawat. Bahan-bahan berasal dari sekitar kita dengan cara yang tidak sulit dan menyita waktu.

Cuci Muka
Kulit wajah yang berminyak atau wajah yang mempunyai kecenderungan muncul jerawat harus dibersihkan dua kali sehari. Sangat dianjurkan mencuci muka dengan pembersih yang PH-nya sedikit asam untuk menjaga kebersihan wajah yang berjerawat.
Air seduhan 7-10 lembar daun sirih (Piper betle) mujarab untuk mematikan bakteri yang menyebabkan jerawat sehingga dapat digunakan untuk mencuci muka sebanyak dua atau tiga kali sehari.
Menurut pengalaman beberapa orang, membasuh wajah dengan air es juga dapat mengurangi timbulnya jerawat. Hal ini dipercaya dapat mengurangi minyak pada wajah.
Belimbing wuluh (Averrhoa bilimbi), yang ditumbuk halus dan dicampur dengan sedikit air garam juga dapat digunakan untuk membersihkan wajah berjerawat. Menurut beberapa ahli kulit, belimbing wuluh bersifat sejuk, dan berkhasiat sebagai antiradang dan astrigen (memperkecil pori-pori kulit wajah).
Wajah berjerawat juga lebih segar jika diuapi dengan seduhan satu bungkus daun teh. Sebungkus kecil daun teh yang diseduh dengan air panas baru mendidih, lalu uapkan pada wajah yang berjerawat.

Kamis, 23 April 2009

Ibu yang Siap Siaga


Aku sering sekali sakit-sakitan, berkali-kali aku harus cek-up ke dokter, ibu, bapak dan keluargaku bingung harus melakukan apalagi?. Pada suatu hari aku sakit, dan kebetulan ibu sedang tidak ada dirumah, aku menggigil, seluruh tubuhku panas, kepalaku sakit, aku tidak bisa berbuat apapun, namun tidak lama kemudian ibu pun tiba dirumah, ibu terkejut ketika melihat aku terbaring lemah dengan tubuh yang menggigil, ibu langsung memeluk aku, dan membawa aku ke puskesmas terdekat. Sesampainya aku di puskesmas, aku langsung dibawa keruangan periksa, aku disana diperiksa dan setelah itu, aku diberi resep obat untuk ditebus di apotek, ibu langsung kebingnungan, karena ketika itu ibu sedang tidak mempunyai cukup uang untuk menebus obat itu, lalu aku dan ibu langsung pulang kerumah, aku langsung disuapi bubur, awalnya aku tidak mau makan, tapi ibu terus membujuk aku agar mau makan, dan aku pun makan, setelah selesai makan aku disuruh istirahat, lalu ibu langsung kepasar untuk meminta uang ke bapak yang sedang berjualan, tapi satu pun dagangan bapak belum ada yang terjual, jadi bapak tidak mempunyai uang untuk menebus obatku, lalu ayah meminjam uang keteman-temannya tapi tidak ada satu pun temannya yang member pinjaman. Dan ibuku langsung kerumah tetangga untuk meminjam uang, satu persatu rumah tetangga ibu tanyakan, untungnya ada juga yang mau meminjamkannya, dengan cepat ibu langsung pergi ke apotik, dan akhirnya obat ku tertebus, setelah itu, ibu langsung bergegas pulang kerumah. Sesampainya dirumah, aku langsung minum obat itu, setelah itu aku mendapat pelukan hangat dari seorang ibu.

Rabu, 22 April 2009

Kasih sayang seorang Ibu


Sebesar apa sih kasih sayang seorang Ibu? Semua orang pasti berpendapat bahwa kasih sayang seorang Ibu itu tak terhingga, tentu saja itu benar, karena kasih sayang Ibu penuh dengan tulus hati yang paling dalam tanpa mengharapkan balas kasih.

Inilah aku anak yang tinggal disebuah kota di Jakarta yang bernama Dicky, Aku terlahir dari tujuh orang saudara, Aku anak yang paling disayang oleh ibunya, karena Aku anak paling kecil, apapun yang aku minta pasti di turuti oleh ibu, walaupun sesulit apapun keadaannya, ibu tetap memenuhinya.

Ibu selalu ada di samping ku, ditidurku, makanku, maupun di sekolahku, ibu selalu ada. Suatu hari Ibu menjemput aku sekolah, lalu aku pulang dengan ibu naik sebuah angkutan umum (angkot), setelah turun dari angkot aku dan ibu menyebrang jalan, tiba-tiba Ibu terjatuh ditengah-tengah jalan, lalu aku langsung membengunkannya, aku tarik sekuat tenaga ku, tapi tetap tidak bisa, untuknya lampu lalulintas masih berwarna merah, aku terus berusaha membangunkan Ibu, dan tiba-tiba lampu berubah menjadi hijau, dan kendaraan-kendaraan pun berjalan, aku tidak bisa minta tolong siapapun karena ketika itu jalanan sepi, aku dan mamah bingung harus melakukan apalagi, tapi akhirnya ibu pun bisa berdiri, dengan cepat kami berdua lari ke trotoar, dan kamipun selamat.